Ketahui demam kelinci, penyakit yang kasusnya melonjak di AS

Demam kelinci merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang disebut Francisella tularensis. Penyakit ini biasanya menular melalui gigitan serangga atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi seperti kelinci, tupai, dan hewan pengerat lainnya. Gejala demam kelinci antara lain demam, sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Belakangan ini, kasus demam kelinci di Amerika Serikat mengalami lonjakan yang signifikan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada tahun 2020 terdapat lebih dari 2.000 kasus demam kelinci yang dilaporkan di AS, meningkat dari sekitar 1.000 kasus pada tahun sebelumnya. Lonjakan kasus demam kelinci ini dipicu oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim, aktivitas manusia yang semakin mendekati habitat hewan liar, dan peningkatan kesadaran akan penyakit ini.

Demam kelinci dapat diobati dengan antibiotik seperti streptomisin dan gentamisin. Penting untuk segera mengobati demam kelinci karena jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebar ke organ-organ tubuh lainnya dan menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, peradangan mata, dan infeksi darah.

Untuk mencegah penularan demam kelinci, ada beberapa langkah yang bisa diambil, antara lain menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, menggunakan perlindungan seperti sarung tangan saat menangani hewan liar, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Selain itu, vaksin untuk demam kelinci juga telah dikembangkan dan dapat diberikan kepada hewan peliharaan seperti kelinci.

Dengan meningkatnya kasus demam kelinci di Amerika Serikat, penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Kesehatan hewan dan manusia sangatlah penting, dan dengan pengetahuan yang lebih baik tentang penyakit ini, diharapkan kasus demam kelinci dapat dikendalikan dan dicegah penularannya di masa mendatang.